Oleh : Herlina Suryati, S. Pd
Kepala Sekolah SDN 47 Pangian,
Stevanus Ariyandes Putra siswa kelas 4 SDN 47 Pangian yang akrab dipanggil Revan menangis terseduh-seduh. Air matanya turun dengan derasnya. Tangisnya susah dihentikan. Guru pendamping atau official, ibu Kepala Sekolah dan juga orang tuanya berusaha untuk membujuk Reval yang keliatan begitu kecewa dengan keputusan wasit yang kurang bijaksana. Revan adalah salah seorang atlet dari Kecamatan Lintau Buo cabang Bulu Tangkis. Yang tahun ini dipersiapkan untuk peserta atlit pada O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) untuk ke Kabupaten Tanah Datar disamping atlet lain pada cabang yang berbeda. Kesiapan Revan yang telah dimulai sejak tahun lalu, membuat dirinya lebih percaya diri dan semangat mengikuti lomba. Disamping official yang juga melatih secara kontinyu, orang tua Revan pun selalu memberi semangat. Revan masuk ke babak final setelah berhasil melalui babak penyisihan. Pada babak final Revan bertanding melawan atlet dari Kecamatan Limo Kaum. Pada babak pertama Revan kalah dengan skor 19-21. Babak kedua Revan menang dengan skor 24-22. Karena skor imbang 1-1 permainan dilanjutkan ke babak terakhir atau disebut dengan long set. Dalam pertandingan babak terakhir ini masing-masing supporter menyemangati atletnya. Disini terjadi kekeliruan antara pemain, penonton dan wasit. Bola yang keluar di wilayah Revan tidak begitu jelas terlihat oleh wasit. Penonton mengatakan bola itu keluar sementara wasit mengatakan bola itu masuk. Dari perbedaan pendapat tersebut seharusnya wasit mengulang angka yang kacau tersebut. Tetapi wasit langsung memutuskan bahwa bola tersebut masuk. Hal ini membuat Revan tidak menerima keputusan wasit tersebut. Reval kecewa dan menangis. Setelah dikasih pengertian akhirnya Revan mengerti dan menerima keputusan wasit. Dari peristiwa ini harapan kita kedepannya semoga panitia O2SN di Kabupaten lebih bijaksana lagi menyikapi hal-hal yang mungkin terjadi dilapangan. Meskipun ini Cuma O2SN tingkat SD seharusnya panitia menyediakan wasit garis supaya permainan terasa lebih adil dan benar.
Kepala Sekolah SDN 47 Pangian,
Stevanus Ariyandes Putra siswa kelas 4 SDN 47 Pangian yang akrab dipanggil Revan menangis terseduh-seduh. Air matanya turun dengan derasnya. Tangisnya susah dihentikan. Guru pendamping atau official, ibu Kepala Sekolah dan juga orang tuanya berusaha untuk membujuk Reval yang keliatan begitu kecewa dengan keputusan wasit yang kurang bijaksana. Revan adalah salah seorang atlet dari Kecamatan Lintau Buo cabang Bulu Tangkis. Yang tahun ini dipersiapkan untuk peserta atlit pada O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) untuk ke Kabupaten Tanah Datar disamping atlet lain pada cabang yang berbeda. Kesiapan Revan yang telah dimulai sejak tahun lalu, membuat dirinya lebih percaya diri dan semangat mengikuti lomba. Disamping official yang juga melatih secara kontinyu, orang tua Revan pun selalu memberi semangat. Revan masuk ke babak final setelah berhasil melalui babak penyisihan. Pada babak final Revan bertanding melawan atlet dari Kecamatan Limo Kaum. Pada babak pertama Revan kalah dengan skor 19-21. Babak kedua Revan menang dengan skor 24-22. Karena skor imbang 1-1 permainan dilanjutkan ke babak terakhir atau disebut dengan long set. Dalam pertandingan babak terakhir ini masing-masing supporter menyemangati atletnya. Disini terjadi kekeliruan antara pemain, penonton dan wasit. Bola yang keluar di wilayah Revan tidak begitu jelas terlihat oleh wasit. Penonton mengatakan bola itu keluar sementara wasit mengatakan bola itu masuk. Dari perbedaan pendapat tersebut seharusnya wasit mengulang angka yang kacau tersebut. Tetapi wasit langsung memutuskan bahwa bola tersebut masuk. Hal ini membuat Revan tidak menerima keputusan wasit tersebut. Reval kecewa dan menangis. Setelah dikasih pengertian akhirnya Revan mengerti dan menerima keputusan wasit. Dari peristiwa ini harapan kita kedepannya semoga panitia O2SN di Kabupaten lebih bijaksana lagi menyikapi hal-hal yang mungkin terjadi dilapangan. Meskipun ini Cuma O2SN tingkat SD seharusnya panitia menyediakan wasit garis supaya permainan terasa lebih adil dan benar.
Comments
Post a Comment