RIAU : (Masalah Kabut Asap) Jangan Salahkan Pak Presiden


Foto : Google
Saya dan teman saya berbicara soal asap yang melanda Riau. Sangat disayangkan sekali komentar-komentar yang tidak berpendidikan dilontarkan dari mulut ke mulut, tebar sana tebar sini, bersorak dari ujung sana ke ujung sini. Akhirnya saya juga tidak ingin melewatkan moment ini dan saya tidak bermaksud untuk menjadi Pahalwan Kesiangan.
Pertama saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, saya menulis "asap" ini bukan berarti saya tidak punya hati nurani,(sepintas emang seperti orang yang tidak punya hati nurani) dan saya juga bukan orang yang ProPresiden dan juga bukan HaterPresiden.
Secara singkat saya jelaskan.
Coba kita pelajari lagi, Riau itu Otonomi daerah.
Apa itu Otonomi daerah?
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Secara harfiah, otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau undang-undang, sehingga dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah. (sumber Wikipedia)
Selama ini warga Riau mungkin sebagian ada yang tidak tahu. Sebagai contoh dari otonomi itu sendiri. Si R adalah sebuah Propinsi, dan Si N adalah sebuah Negara.
Suatu ketika, R yang merasa berpenghasilan tinggi berbicara kepada N.
R : Pak, mulai hari ini kami cuma bisa kasih 25% dari pendapatan kami ke bapak.
N: Baiklah, tapi dengan 75% kalian urus semua urusan kalian.
R : Baik pak.
Sama seperti sebuah perusahan mobil rental, pengusaha cuma bayar pajak kendaraan, dan tidak pernah memberikan hasil rental kepada pemerintah, kalau ban mobil bocor perbaiki sendiri, masa minta ke pemerintah? kalau mobil nya dibakar ya beli sendiri, kecuali mobil nya dibakar orang lain baru kita minta ke asuransi.
Sedangkan Propinsi lain belum bisa menjalankan sistem ini, dan masih bergantung kepada Pemerintah Pusat. Dan bukan berarti pemerintah pusat lepas tangan terhadap Riau.
Lahan Riau itu dibakar karena apa? "ya karena otonomi daerah itu tadi, para pengusaha ingin mendapatkan untung lebih, ingin menambah ruang kerja dengan cara membakar lahan." sadar gak?
Sekarang kita tanya, mana uang yang 75% selama ini dikelola oleh Riau? apa tidak bisa menanggulangi kabut asap?
Selama ini Riau berkoar-koar, Riau itu Otonomi Daerah, bolehlah, berarti Riau Maju, Makmur, merasa senang sekali dengan otonomi daerah dan bahkan para pelamar kerja dari propinsi sebelah pun tidak bisa kerja di Riau karena apa? karena tidak mempunyai KTP Riau, masih Otonomi Daerah. Riau kurang apa coba?
[Riau24] Perkembangan Otonomi daerah di Provinsi Riau telah membawa dampak positif bagi sentra ekonomi daerah yang telah melebihi nilai rata-rata nasional, Pasalnya, Riau memiliki nilai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, melebihi pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 6,5 persen (ini saya kopas dari akun Facebook Riau) Klik ini kalo belum dihapus.
Istilah nya seperti yang dibilang teman saya, "kalo lagi enak-enaknya Lupa, pas udah "hamil" baru minta tanggung jawab." Jadi kalo mau jadi Hater, jangan jadi Haters yang Fanatik, gunakan otak kiri dan otak kanan!!
Sekali lagi maaf, keliatannya emang tidak punya hati nurani, maksud saya bukan itu.
Satu hal lagi, kenapa Gubernur Riau tidak bersuara????
Kenapa yang terdengar selama ini Riau cuma bisa mendesak Preisden?
Tanya dan minta ke Gubernur Riau, tanggulangi dulu kabut asap dengan OTONOMI DAERAH. 
Untuk dapat dipahami bersama.

Comments